Rangkuman Paper ke-III

Assalamualaikum...
 Pada kesempatan kali ini saya tetap akan memberikan rangkuman tentang 2 buah paper yang telah saya baca. Dari kedua paper ini sangat menarik bagi saya dan saya harap suatu saat akan bermanfaat bagi saya maupun yang membaca blog ini.

Baiklah kita mulai dari paper yang pertama....

RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR SUHU, KELEMBABAN DAN TEKANAN UDARA PORTABLE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

Agusto Pramana Putera*1, Kanton Lumban Toruan2
1Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta
2Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta

Pengamatan parameter cuaca adalah aktifitas rutin bagi para observer, baik dengan alat-alat konvensional ataupun secara otomatis dengan bantuan alat digital. Masing-masing metode pengamatan mempunyai kelemahan dan kelebihannya tersendiri. Alat otomatis mempermudah pengamat dalam pengumpulan data, terutama saat melakukan pengamatan diluar taman alat dan berpindah lokasi. Alat portable memiliki kelebihan dalam ukuran dan efektifitas penggunaan tanpa mengurangi keandalan seperti alat-alat konvensional. Dalam penelitian ini dirancang dan dibuat sebuah alat portable pengukur suhu, kelembaban dan tekanan udara. Keluaran dari alat ini adalah pembacaan suhu, kelembaban dan tekanan udara secara realtime yang ditampilkan di LCD dengan pewaktuan dari RTC dan dapat dikirim ke komputer untuk keperluan penyimpanan data

Kesimpulan yang di dapat setelah tahap implementasi dan pengujian adalah:
Telah dibuat alat pengukur suhu, kelembaban dan tekanan udara yang dapat mengukur ketiga parameter dan menampilkannya pada display LCD dan mengirimkan pada PC.

Sedangkan Yang kedua Adalah....

SISTEM PENGUKURAN DATA SUHU, KELEMBABAN, DAN TEKANAN UDARA DENGAN TELEMETRI BERBASIS FREKUENSI RADIO

Rafdito Harisuryo, Sumardi, and Budi Setiyono
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang
 
Pengumpulan informasi parameter cuaca seperti suhu, kelembaban, dan tekanan udara dalam tempat dan waktu tertentu perlu diketahui secara cepat dan tepat untuk mendukung bidang kerja yang lain. Namun, terkadang kendala geografis seperti kontur alam Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lautan, pegunungan dan perbukitan dapat menghambat pengumpulan informasi ini. Oleh sebab itu, diperlukan sistem pengumpulan data yang dapat berfungsi tanpa pengaruh kendala geografis. Salah satu solusinya adalah dengan sistem telemetri. Pada Tugas Akhir ini, dirancang sistem akuisisi data suhu, kelembaban, dan tekanan udara dengan sensor DHT11 dan BMP180 dengan mikrokontroler arduino sebagai pengolah datanya. Modul RF 433 MHz dengan antena kabel 17 cm digunakan sebagai pengirim dan penerima data, yang kemudian ditampilkan dalam grafik. Sehingga didapatkan akusisi data berbasis Graphical User Interface. Didapatkan jarak transmisi maksimal sejauh 96 meter pada ruang terbuka dengan catu daya pemancar 12 Volt pada baudrate 500, dan jarak transmisi maksimal dalam ruangan yaitu 10 meter melalui dua buah tembok setebal ±14cm dengan catu daya pemancar 12 Volt dan baudrate 500. Nilai rata-rata persentase error pembacaan suhu sebesar 3.15%, persentase error pembacaan kelembaban sebesar 5.02%, dan persentase error pembacaan data tekanan udara sebesar 0.32%.

Kenaikan suhu cenderung diikuti oleh turunnya kelembaban, begitu pula dengan keadaan sebaliknya. Sedangkan tekanan udara cenderung tidak terpengaruh, dikarenakan sensor tekanan udara dapat mengukur tekanan udara absolut di area tersebut. Jarak transmisi data dengan modul RF 433 MHz dapat diperjauh dengan menambah daya pada bagian transmitter pada spesifikasi maksimalnya yaitu 12 Volt dan memperkecil baudrate menjadi 500 bps. Pada pengujian didalam ruangan, ketebalan tembok sangat berpengaruh pada sampainya sinyal transmisi data dari transmitter kepada receiver. Semakin banyak, semakin rapat, dan semakin tebal material halangan tersebut, maka sinyal transmisi makin sulit untuk diterima oleh receiver. Karena, gelombang radio ditransmisikan melalui media udara. Maka adanya sedikit celah akan mampu melewatkan transmisi data kepada receiver. 

Diperlukan sensor pembaca kelembaban udara dengan antar-muka digital yang pembacaan datanya lebih cepat dalam mengindera perubahan kelembaban udara sekitar dan dengan keakuratan dua angka desimal di belakang koma. Diperlukan modul transmisi RF dan jenis antena dengan penguatan yang lebih baik agar transmisi data dapat mencapai jarak yang lebih jauh. Diperlukan konfigurasi khusus berupa penambahan pengalamatan unik agar modul pengirim dan penerima dapat segera saling mengenali untuk mengeliminasi noise, serta pengiriman ulang paket data jika pada rentang waktu tertentu pada bagian penerima tidak menerima data. Diperlukan RTC (Real Time Clock) sehingga data dan waktu saat pengambilan data menjadi lebih valid. 

 Baiklah, kedua papaer yang telah saya baca telah saya jelaskan secara singkat di atas. Semoga bermanfaat.

Wassalam


Komentar